Modulasi AM dengan MATLAB

Assalamu'alaikum poinreaders,
Pada pembahasan kali ini kita akan belajar salah satu materi yang ada hubungannya dengan Pemrosesan Sinyal. Yupp, tepat sekali... Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi sebuah materi tentang Modulasi Amplitudo yang merupakan salah satu Modulasi sederhana dan paling mudah untuk dipahami. Yuk simak ulasan lengkapnya pada pembahasan berikut...
 


Modulasi AM merupakan salah satu Modulasi yang paling sederhana. Dimana gelombang pembawa  ( carrier wave ) pada Modulasi AM diubah-ubah amplitudonya sesuai dengan sinyal informasi yang akan dikirimkan. Modulasi AM disebut juga modulasi linear karena pergeseran frekuensinya bersifat linear mengikuti sinyal informasi yang akan ditransmisikan. Pada kesempatan kali ini kita akan membuat simulasi Modulasi AM dengan menggunakan MATLAB. 

Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah membuka aplikasi MATLAB kemudian pilih Menu File -> New -> Script kemudian salin script dibawah ini :

Kode Program Modulasi AM :

clc;
clear all;
close all;

Ap=2; %Amplitudo pembawa
fp=0.5; %Frekuensi pembawa
Ai=5; %Amplitudo informasi
fi=0.5; %Frekuensi informasi
Fs=100; %Frekuensi sampling

km=1; %Koefisien modulasi

t=[0:0.1:50]; %Interval waktu
ct=Ap*cos(2*pi*fp*t); %Mendefinisikan gelombang sinyal informasi
mt=Ai*cos(2*pi*fi*t); %Mendefinisikan sinyal informasi
AM=ct.*(1+km*mt); %Persamaan Modulasi AM

subplot(3,1,1); %Plotting untuk sinyal informasi
plot(mt);
ylabel('Sinyal Informasi');

subplot(3,1,2); %Plotting untuk gelombang sinyal informasi
plot(ct);
ylabel('Sinyal Pembawa');

subplot(3,1,3); %Plotting untuk modulasi AM
plot(AM);
ylabel('Sinyal AM');

Setelah sobat menyalin script diatas langkah terakhir adalah menyimpan program sobat kemudian menjalankan programnya dengan cara memilih Menu Debug kemudian pilih Run atau sobat bisa menekan langsung tombol F5 pada keyboard sebagai shortcut.

Output Program yang Dihasilkan :

Jika sobat menggunakan nilai variabel yang sama dengan nilai variabel yang saya gunakan maka output program dari script diatas akan menampilkan program seperti dibawah ini : 

Output Modulasi AM
Gambar 1. Output Modulasi AM

Penjelasan Script :

1. Perintah clc pada baris pertama merupakan sebuah perintah yang digunakan untuk membersihkan tampilan layar atau desktop pada saat program pertama kali dijalankan.

2. Perintah clear all pada baris kedua merupakan perintah yang digunakan untuk menghapus semua variabel dan nilai variabel yang sebelumnya telah dibuat. Sehingga pada saat kita membuat variabel baru tidak akan ada nama variabel yang sama.

3. Perintah close all pada baris ketiga merupakan perintah yang digunakan untuk menutup semua jendela windows dari program yang sedang kita jalankan sebelumnya. Sehingga jendela windows yang akan muncul pada saat program dijalankan merupakan jendela windows dari program yang sedang kita jalankan.

4. Pada baris kelima terdapat perintah Ap=2; perintah ini digunakan untuk membuat sebuah variabel yang menampung nilai dari Amplitudo Pembawa. Penamaan variabel sendiri dapat disesuaikan dengan keinginan programer. Mengenai penamaan variabel sendiri telah saya jelaskan di artikel sebelumnya. Nilai dari Amplitudo Pembawa sendiri dapat sobat ubah sesuai dengan keinginan sobat. Penggunaan Nilai dari Amplitudo Pembawa sendiri dapat mempengaruhi sinyal AM yang dihasilkan sehingga dapat dijadikan sebagai bahan analisis sobat.

5. Pada baris keenam terdapat perintah fp=0.5; perintah ini digunakan untuk membuat sebuah variabel yang menampung nilai dari Frekuensi Pembawa. Nilainya sendiri dapat sobat ubah-ubah.

6. Pada baris ketujuh terdapat perintah Ai=5; perintah ini digunakan untuk membuat sebuah variabel yang menampung nilai dari Amplitudo Informasi. Nilainya sendiri dapat sobat ubah-ubah.

7. Pada baris kedelapan terdapat perintah fi=0.5; perintah ini digunakan untuk membuat sebuah variabel yang menampung nilai dari Frekuensi Informasi. Nilainya sendiri dapat sobat ubah-ubah. Hal yang harus diperhatikan adalah proses modulasi harus memenuhi teorema Nyquist  yang menjelaskan tentang proses sampling. Sampling sendiri dapat terjadi jika Frekuensi Informasi lebih besar sama dengan 2 kali dari Frekuensi Sampling (fi >= 2.fs). Jika Frekuensi Sampling lebih rendah dari dua kali frekuensi informasi maka akan terjadi tumpang tindih sinyal ( overlap ).

8. Pada baris kedelapan terdapat perintah Fs=100; perintah ini digunakan untuk membuat sebuah variabel yang menampung nilai dari Frekuensi Sampling. Proses sampling sendiri artinya informasi akan dipecah kedalam beberapa bagian, nilai 100 sendiri mendefinisikan bahwa dalam 1 detik informasi akan dipecah atau di-sampling menjadi 100 bagian.

9. Pada baris kesebelas terdapat perintah km=1; perintah ini digunakan untuk membuat sebuah variabel yang menampung nilai dari Koefisien Modulasi. Koefisien Modulasi sendiri adalah istilah untuk menjelaskan jumlah perubahan amplitudo modulasi di gelombang AM. Untuk penjelasan lengkapnya akan saya jelaskan pada artikel selanjutnya yang berkaitan dengan Pemrosesan Sinyal.

10. Pada baris ketigabelas terdapat perintah t=[0:0.1:50]. Perintah ini digunakan untuk membuat interval waktu. Penulisan dari perintah t=[0:0.1:50] sendiri maksudnya adalah akan dibuat grafik dengan yang menunjukan waktu dari 0 sampai 0.1 dengan jumlah intervalnya 50.

11. Pada baris keempatbelas terdapat perintah ct=Ap*cos(2*pi*fp*t) yang merupakan sebuah persamaan pada modulasi AM yang digunakan untuk mendefinisikan gelombang sinyal informasi.

12. Pada baris kelimabelas terdapat perintah mt=Ai*cos(2*pi*fi*t) yang merupakan sebuah persamaan pada modulasi AM yang digunakan untuk mendefinisikan sinyal informasi.

13. Pada baris keenambelas terdapat perintah AM=ct.*(1+km*mt) yang merupakan sebuah persamaan untuk mendefinisikan Modulasi AM.

14. Pada baris selanjutnya terdapat perintah subplot(3,1,1) yang digunakan untuk plotting atau pembuatan grafik berdasarkan perintah yang dimasukan. Maksud dari perintah (3,1,1) adalah grafik yang akan kita buat akan ditampilkan dalam sebuah Figure yang terdiri dari 3 kolom. dimana untuk kolom pertama akan diisi dengan gambar dari plot variabel mt.

Gambar 2. Plotting untuk Kolom Pertama 
 
15. Pada baris selanjutnya terdapat perintah ylabel('Sinyal Informasi') yang digunakan untuk melakukan penamaan terhadap sumbu y yang bisa sobat lihat di Gambar 2.

16. Pada baris ke-22 sampai ke-23 maksudnya hampir sama dengan perintah pada baris 18 sampai 19. Bedanya hanya terdapat pada plotting. Pada baris ke-22 menggunakan subplot(3,1,2) yang artinya grafik yang kita buat akan ditampilkan pada kolom kedua.

Gambar 3. Plotting untuk Kolom Kedua
17. Pada baris selanjutnya terdapat perintah ylabel('Sinyal Pembawa') yang digunakan untuk melakukan penamaan terhadap sumbu y yang bisa sobat lihat di Gambar 3.

18. Pada baris ke-22 sampai ke-28 memiliki fungsi hampir sama dengan perintah pada baris ke-22 sampai baris ke-24

Semoga materi yang saya sampaikan kali ini dapat bermanfaat bagi sobat poinreaders, jangan lupa follow akun sosial kami agar sobat poinreaders bisa mendapatkan materi terupdate tentang pemrograman lainnya. 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »